January 11, 2024

Knowledge, Understanding, and Wisdom

Kitab Amsal dikenal sebagai kitab hikmat, penuh dengan wejangan dan nasihat yang ditulis maupun dikumpulkan oleh Salomo bagi anak-anaknya, yang adalah calon pemimpin masa depan bangsa Israel pada saat itu. Di dalam kitab ini, Salomo mengajarkan bahwa hikmat memiliki tiga level: knowledge atau pengetahuan, understanding atau pengertian, dan wisdom atau hikmat.
  1. Level 1: Knowledge – Pengetahuan
    Pengetahuan adalah segala jenis informasi yang kita serap melalui pembelajaran maupun observasi dan menjadi sebuah fakta. Contohnya, pengetahuan adalah mengetahui fakta bahwa siang hari lebih panas daripada malam hari. Contoh lainnya, pengetahuan adalah mengetahui fakta bahwa 2>1. Pengetahuan jumlahnya tidak terbatas dan bisa terus dikumpulkan dengan mudah.
  2. Level 2: Understanding – Pengertian
    Pengertian adalah segala jenis pengetahuan yang kita miliki dan diolah untuk bisa dipahami. Contohnya, pengertian adalah mengerti bahwa fakta siang hari lebih panas daripada malam hari ternyata disebabkan oleh bedanya jenis dan kekuatan penerang di langit, yaitu adanya matahari yang adalah sumber panas dan cahaya di siang hari, dan bulan yang adalah pemantul cahaya matahari di malam hari. Contoh lainnya, pengertian adalah mengerti bahwa fakta 2>1 ternyata disebabkan oleh 2=1+1, yang berarti angka 1 tidak sama dengan dan lebih kecil dari angka 2, dimana dibutuhkan dua kali angka 1 untuk mendapatkan angka 2. Pengertian mengubah pengetahuan yang dikumpulkan menjadi fakta yang siap pakai.
  3. Level 3: Wisdom – Hikmat
    Hikmat adalah segala jenis pengertian yang kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari. Contohnya, hikmat adalah mengaplikasikan pengertian “panas di siang hari disebabkan matahari” dengan cara memakai topi atau menggunakan tabir surya untuk melindungi kulit dari radiasi matahari. Contoh lainnya, hikmat adalah mengaplikasikan pengertian “2>1” dengan cara menjaga makan mi instan hanya 1 bungkus, bukan 2 bungkus, agar tidak memakan karbohidrat dan garam dua kali lipat lebih banyak, yang dapat menyebabkan diabetes dan hipertensi. Hikmat mengubah pengertian yang ada menjadi manfaat bagi hidup sehari-hari.
Untuk menjadi seorang pemimpin, bukan pengetahuan maupun pengertian yang diperlukan, melainkan hikmat. Mengumpulkan banyak pengetahuan itu baik, tetapi tanpa pengertian, pengetahuan itu hanya akan menjadi fakta hafalan yang sia-sia. Mendapat pengertian yang mendalam mengenai semua pengetahuan yang dikumpulkan pun baik, tetapi kalau tidak bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari tetaplah sia-sia. Memiliki hikmat jauh terlebih penting dibandingkan mengumpulkan pengetahuan maupun mendapat pengertian, dan cara terbaik untuk kita memiliki hikmat adalah dengan takut akan Tuhan (Maz. 111:10a; Ams. 15:33a). Maka, “carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat. 6:33), “karena Tuhanlah yang memberikan hikmat” (Ams. 2:6a).