Mengajarkan Anak Kejujuran
Mengajarkan Anak Kejujuran
Tanggal : 01-April-2015, oleh: Ms , category : ParentingAnak-anak akan mengatakan apa saja supaya tidak kena marah. Baik karena mendorong adiknya, menggambar di tembok maupun makan meises segenggam, jika mereka merasa akan kena marah, mereka akan melakukan dan mengatakan apa saja supaya terhindar dari hukuman.
Kejujuran adalah berterus terang
Kejujuran adalah memenangkan kepercayaan orang lain dan membiarkan mereka tahu bila Anda berbuat salah. Anak-anak kecil tidak memahami pentingnya kejujuran. Bila mereka tidak belajar tentang asas ini, dampaknya akan terasa seumur hidup.
Di bawah ini ada 5 petunjuk sederhana yang dapat Anda terapkan di rumah untuk mengajarkan kejujuran dan sikap terus terang kepada anak-anak semua umur.
1. Pujilah kejujuran
Anda mungkin terkejut bila anak Anda mengaku bahwa dia diam-diam mengambil kue kering dari stoples atau menyobek semua halaman buku bergambarnya. Bila mereka mengaku, pujilah mereka. Ucapkan terima kasih karena sudah memberitahu apa yang terjadi.
Lagi pula, bila Anda memuji anak-anak Anda karena telah berbuat yang benar, perasaan itu akan tertanam dalam benak mereka, dan mereka akan melakukan apa saja yang perlu untuk mendapatkan kembali perasaan itu. Anda tidak perlu secara berlebihan mengucapkan terima kasih atas kejujuran mereka. Cukup asal mereka tahu Anda menghargai kejujuran mereka dan mengasihi mereka. Mereka memahami perasaan-perasaan ini.
2. Berikan hukuman
Jika Anda menyadari anak-anak Anda berbohong, jangan membiarkannya begitu saja. Biarkan mereka sadar bahwa mereka berbuat salah dengan memberi mereka konsekuensinya. Jika mereka tahu bahwa mereka salah dan tidak mendapat hukuman, mereka akan berbuat salah lagi dengan harapan tidak akan ketahuan lagi. Hentikan semua itu sebelum berkelanjutan. Banyak anak yang suka diam-diam melakukan kesalahan di belakang Anda. Jangan biarkan mereka berbuat itu.
3. Jangan mengajukan pertanyaan yang mendorong anak-anak berdusta
Jika Anda tahu anak Anda berbohong, jangan bertanya terus sehingga mendorong dia berbohong lebih banyak. Salah satu aspek kejujuran ialah berterus terang. Tidak ada salahnya bertanya untuk mengetahui apa yang sesungguhnya terjadi, tetapi bila anak Anda berbohong terus menerus, biarkan dia sadar bahwa Anda tahu dia berbohong. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengajar dan jelaskan kepada anak Anda bagaimana Anda tahu dia bohong. Jika Anda terus bertanya, anak Anda akan menumpuk kebohongan untuk menghindari kemarahan dengan cara menipu dan Anda akan menghadapi masalah yang lebih besar di masa depan.
4. Ajar mereka selagi muda
Jangan menunggu sampai anak Anda besar untuk mengajar mereka pentingnya kejujuran. Anak-anak mulai berbohong secepat mereka dapat merangkai kalimat, dengan menunda berarti Anda mendorong dan mengajarkan kebiasaan buruk. Manfaatkan kesempatan dan kegiatan sehari-hari untuk menekankan pentingnya kejujuran. Dengan mengerahkan usaha selagi anak-anak Anda masih kecil, Anda mengurangi waktu dan stres dalam mengajarkan kejujuran ketika mereka sudah besar.
5. Jadilah teladan
Anak-anak belajar paling banyak dari orang tua mereka. Mereka meniru perilaku, perkataan, tindakan, dan banyak lagi. Dengan memberi teladan dan berlaku jujur, anak-anak Anda akan menyadari bahwa asas itu penting bagi Anda. Jika anak-anak menyadari bahwa suatu asas penting bagi orang tuanya, mereka akan berusaha keras menjalankannya dalam hidupnya. Penting bagi mereka untuk memperoleh pujian, penghargaan dan kasih dari orang-orang yang paling mereka junjung.
Mengajar anak-anak kejujuran dan sikap terus terang bukanlah tugas yang mudah. Dia mungkin kelihatan lucu sewaktu berbohong, semasa kecil dengan remah di mulut memberitahu ibunya bahwa dia tidak makan kue. Tetapi Anda tidak dapat membiarkan anak yang lucu itu selalu mendapat apa yang dia inginkan. Ingatlah, kejujuran akan mempengaruhi setiap hubungan yang akan dimiliki seseorang, dan itu memerlukan banyak perhatian dari orang tua.
Diterjemahkan dan diadaptasi oleh Irma Shalimar dari artikel asli "Honesty's the best Five tips for teaching your child honesty" karya Courtnie Erickson.
Sumber : www.keluarga.com